midwife

midwife

Rabu, 04 Juni 2014

Makalah Prinsip Gizi Pada Usia Menopause






MAKALAH
PRINSIP GIZI PADA USIA MENOPAUSE









Dosen Pembimbing :
Iit Ermawati, Amd.Keb., S.Kep., M.Kes.

Disusun oleh :

1.     Al Hikmatus Sholeha                          6. Nikmatus Sarofah
2.     Aminatus Zuhriyah                             7. Nur Rahmah
3.     Lilik Qomariyah                                  8. Syavilla Nuari P.
4.     Mariatul Miswanti                               9. Umi Azizah
5.     Nafrati Lutfiyah M                             10. Yunita Sari


DIII KEBIDANAN
STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN
GENGGONG-PROBOLINGGO
2013/2014





BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
Gizi berasal dari bahasa arab “Al-Gizzai” yang artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Gizi memegang peranan sangat penting dalam kesehatan usia lanjut. Masalah kekurangan gizi sering dialami oleh usia lanjut atau disebut usia menopause sebagai akibat dari menurunnya nafsu makan karena penyakit yang dideritanya, kesulitan menelan karena berkurangnya air liur, cara makan yang lambat karena penyakit pada gigi, gigi yang berkurang, dan mual karena masalah depresi. Selain masalah kekurangan gizi, masalah obesitas (kegemukan) juga sering dialami oleh usia menopause, yang dapat timbul karena aktivitas pada kelompok ini sudah berkurang sementara asupan makanan tidak dikurangi atau bahkan berlebihan. Obesitas pada usia menopause berdampak pada peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus, hipertensi, dan penurunan fungsi tubuh.
Asupan gizi yang sangat diperlukan bagi usia menopause sehat untuk mempertahankan kualitas hidupnya. Sementara untuk usia menopause yang sakit, asupan gizi diperlukan untuk proses penyembuhan dan mencegah agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut dari penyakit yang dideritanya.
      Disini akan dijelaskan mengenai prinsip gizi pada masa menopause. Dan bagaimana untuk mengurangi kekhawatiran para ibu-ibu telah mencapai menopause untuk tetap menjaga kesehatan mereka.

B.  Rumusan Masalah 
     1. Apa definisi dari menopause?
     2. Apa saja ciri-ciri menjelang menopause? 
     3. Bagaimana prinsip gizi pada usia menopause? 
     4.  Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi status nutrisi pada menopause? 
     5. Apa saja terapi yang dapat dilakukan oleh wanita menopause?   
     6. Apa saja pesan-pesan gizi bagi usia menopause?
C.  Tujuan 
      1.      Untuk mengetahui tentang definisi dari menopause.

 2.      Untuk mengetahui ciri-ciri menjelang menopause.
 3.      Untuk mengetahui prinsip gizi pada usia menopause.
 4.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status nutrisi pada menopause.
 5.      Untuk mengetahui terapi yang dapat dilakukan oleh wanita menopause.
 6.      Untuk mengetahui pesan-pesan gizi bagi usia menopause.

 





BAB II
PEMBAHASAN

A.  Definisi Menopause
Menopause adalah berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 45-50 tahun, atau masa berhentinya haid sama sekali.
             Fase akhir dalam kehidupan wanita setelah masa reproduksi berakhir disebut klimakterium yang berlangsung bertahap.
a.    Premenopause
Premenopause yaitu fungsi reproduksinya menurun, sampai timbul keluhan atau tanda-tanda menopause.
b.   Perimenopause
        Perimenopause yaitu periode dengan keluhan  memuncak dengan rentangan 1-2 tahun sebelum dan 1-2 tahun sesudah menopause. Pada masa ini menopause masih berlangsung.
c.   Postmenopause
                  Postmenopause yaitu masa setelah  perimenopause sampai senilis.
B.   Ciri-ciri Menjelang Menopause
Ciri-ciri Menopause (Akibat Hilangnya Estrogen) yaitu :
a.       Rasa panas ditandai dengan kemunduran kulit yang ekstrem.
b.      Gelisah, letih, dan ansietas.
c.       Penurunan kekuatan pada tulang seluruh tubuh.
d.      Peningkatan tekanaan darah.
Ø  Perubahan Menjelang Menopause
1.  Perubahaan kejiwaan menjelang menopause
a.       Merasa tua.
b.      Merasa tidak menarik lagi.
c.       Merasa tertekan karena takut menjadi tua.
d.      Mudah tersinggung.
e.       Mudah kaget sehingga jantung berdebar.
f.       Takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami.
g.      Rasa takut bahwa suami akan selingkuh.
h.      Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai orgasme.
i.        Merasa sudah tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu.
j.        Merasa memberatkan keluarga dan orang lain.
2.  Perubahan fisik menjelang menopause
a.       Kulit menjadi kendor (lemak bawah kulit mengendor).
b.      Kulit mudah terbakar sinar matahari (timbul pigmentasi dan menjadi hitam).
c.       Timbul bintik hitam pada kulit.
d.      Kulit kering dan keriput (kelenjar kulit kurang berfungsi).
e.      Metabolisme tubuh menurun (menurunya pengeluaran hormon tiroksin dan insulin, pembakaran dan keperluan tubuh).
f.      Kemampuan mereabsorpsi sari makanan semakin berkurang (sering terjadi obstipasi).
g.      Liang senggama terasa kering.
h.     Kepuasan berkemih dan buang air besar semakin berkurang.
i.        Tulang mengalami deklasifikasi (pengapuran).

C. Prinsip Gizi Pada Usia Menopause
Menopause di masukan kedalam kelompok rentan gizi meskipun tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan badan, bahkan sebaiknya sudah terjadi involusi dan degenerasi jaringan dan sel-selnya. Timbulnya kerentanan terhadap kondisi gizi di sebabkan kondisi fisik, baik anatomis maupun fungsionalnya.
Gigi-geligi menopause mungkin sudah banyak yang rusak bahkan copot, sehingga memberikan kesulitan dalam mengunyah makanan. Maka makanan harus diolah sehingga tidak perlu digigit atau dikunyah keras-keras. Makanan yang dipotong kecil-kecil, lunak dan mudah di telan akan sangat membantu para menopause dalam mengkonsumsi makanannya.
Fungsi alat pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya juga sudah menurun, sehingga makanan yang mudah dicerna dan tidak memberatkan fungsi kelenjar pencernaan,. Makanan yang tidak banyak mengandung lemak,pada umumnya lebih mudah dicerna, tetapi harus cukup mengandung protein dan karbohidrat. Kadar serat yang tidak dicerna jangan terlalu banyak, tetapi harus cukup tersedia untuk melancarkan peristalsis dan dengan demikian melancarkan pula defaecatie, dan menghindarkan obstipasi, factor lain yang mengganggu kondisi gizi menopause secara tidak langsung ialah kondisi psikis yang labil menjadi sangat sensitif.
Patut diingat kembali bahwa keperluan energi pada masa menopause sudah menurun, jadi jangan disediakan seperti masih belum berusia lanjut. Ada baiknya bila mereka dijaga jangan sampai menjadi kegemukan, karena akan lebih menderita berbagai kelainan atau penyakit gizi yang berhubungan dengan kondisi obesitas tersebut. Frekuensi penyakit diabetes mellitus, cardiovascular diseases terdapat meningkat pada kelompok menopause yang umum sangat ditakuti ialah kemungkinan meningkat untuk mendapat penyakit kanker.
Makanan yang dibutuhkan dalam masa menopause ini sebenarnya tidak terlalu banyak. Pola makanannya juga tidak boleh sama seperti saat usia 30-40 tahun. Karena kebutuhan nustrisinya jelas berbeda dan dapat dipastikan kelebihan sehingga nantinya akan disimpan dalam bentuk lemak, pada bokong, payudara dan perut.
Makan makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan merupakan pendukung untuk hidup berkualitas pada wanita menopause. Kebutuhan kalori dan zat-zat gizi pada wanita menopause yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan yang memperhatikan faktor-faktor seperti berat badan, tinggi badan, usia dan aktifitas. Yang jumlah umumnya lebih rendah dibandingkan kebutuhan pada usia dewasa.


·   Cara mengatur makanan bagi usia menopause adalah :
1.    Dengan memperhatikan prinsip-prinsip kebutuhan gizinya yaitu kebutuhan energi memang lebih rendah dari pada usia dewasa muda (turun sekitar 5-10%), kebutuhan protein sebesar 1 gr/kg BB, kebutuhan lemak berkurang, kebutuhan karbohidrat cukup (sekitar 50%), kebutuhan vitamin dan mineral sama dengan usia dewasa muda. Atau dengan cara praktis melihat di DKGA (Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan)
2.    Menu yang disajikan untuk usia menopause harus mengandung gizi yang seimbang yakni mengandung sumber zat energi, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur. Dalam hal ini kita bisa mengacu pada makanan empat sehat lima sempurna.
3.    Karena menopause mengalami kemunduran dan keterbatasan maka konsistensi dan tekstur atau bentuk makanan harus disesuaikan. Sebagai contoh : gangguan pada gigi (gigi tanggal/ompong), maka bentuk makanannya harus lunak, misal nasi ditim, lauk pauk dicincang (ayam disuwir, daging sapi dicincang/digiling)
4.    Makanan yang kurang baik bagi menopause adalah makanan berlemak tinggi seperti  seperti jerohan (usus, hati, ampela, otal dll), lemak hewan, kulit hewan (misal kulit ayam, kulit sapi, kulit babi dll), goreng-gorengan, santan kental. Karena seperti prinsip yang disebutkan tadi bahwa kebutuhan lemak di usia menopause berkurang dan pada menopause mengalami perubahan proporsi jaringan lemak.  Hal ini bukan berarti menopause tidak boleh mengkonsumsi lemak. Pada usia menopause harus mengkonsumsi lemak namun dengan catatan sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai contoh misalnya bila menu hari ini lauknya sudah digoreng, maka sayurannya lebih baik sayur yang tidak bersantan seperti sayur bening, sayur asam atau tumis. Bila hari ini sayurnya bersantan maka lauknya dipanggang, dikukus, dibakar atau ditim.
5.    Pada usia menopause harus diberi pengertian untuk mengurangi atau kalau bisa menghindari makanan yang mengandung garam natrium yang tinggi. Contoh bahan makanan yang mengandung garam natrium yang tinggi adalah garam dapur, vetsin, daging kambing, jerohan, atau makanan yang banyak mengandung garam dapur misalnya ikan asin, telur asin, ikan pindang. Mengapa pada masa menopause harus menghindari makanan yang mengandung garam natrium yang tinggi ? Hal ini dikarenakan pada lansia mudah mengalami hipertensi. Hal ini, seperti yang dijelaskan tadi bahwa elastisitas pembuluh darah telah menurun dan terjadi penebalan di dinding pembuluh darah yang mengakibatkan mudahnya terkena hipertensi. Selain itu indera pengecapan pada menopause mulai berkurang, terutama untuk rasa asin, sehingga rasa asin yang cukup-pun terasa masih kurang bagi mereka, lalu makanan ditambah garam yang banyak, hal ini akan meningkatkan tekanan darah pada menopause.  Jadi kita memang perlu sampaikan kepada wanita menopause bahwa panduan rasa asinnya tidak bisa lagi dipakai sebagai ukuran, karena bila dengan panduan asin dari wanita menopause, untuk kita yang belum menopause akan terasa asin sekali.
6.    Di usia menopause harus memperbanyak makan buah dan sayuran, karena sayur dan buah banyak mengandung vitamin, mineral dan serat. Wanita menopause sering mengeluhkan tentang konstipasi/susah buang air besar, nah dengan mengkonsumsi sayur dan buah yang kaya akan serat maka akan melancarkan buang air besar. Untuk buah, utamakan buah yang bisa dimakan dengan kulitnya karena seratnya lebih banyak. Dengan mengkonsumsi sayuran dan buah sebenarnya di usia menopause tidak perlu lagi mengkonsumsi suplemen makanan.
7.    Selain konsumsi sayur dan buah, menopause harus banyak minun air putih. Kebutuhan air yakni 1500 – 2000 ml atau 6 -8 gelas perhari. Air ini sangat besar artinya karena air menjalankan fungsi tubuh, mencegah timbulnya penyakit di saluran kemih seperti kencing batu, batu ginjal dan lain-lain. Air juga sebagi pelumas bagi fungsi tulang dan engselnya, jadi bila tubuh kekurangan cairan maka fungsi, daya tahan dan kelenturan tulang juga berkurang. Air juga berguna untuk mencegah sembelit, karena untuk penyerapan makanan dalam usus memerlukan air.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Nutrisi pada Menopause
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi status nutrisi pada wanita menopause diantaranya :
v  Penurunan hormon
Menurunya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, sehingga menimbulkan gangguan buang air besar misalnya sembelit. Redahnya hormon estrogen dan hormon paratiroid menyebabkan pengapuran pada tulang (dekalsifikasi), artinya tulang kekurangan kalium sehingga keropos dan mudah patah.
Menurunnya pengeluaran hormon insulin dan tiroksin menyebab-kan perubahan pada metabolisme tubuh. Perubahan metabolisme, penurunan estrogen, serta menurunnya pengeluaran hormon paratiroid menyebabkan perubahan sistem jantung dan pembuluh darah.
v  Gizi
        Gizi seimbang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tubuh baik untuk energi, penambahan kalsium dan sebagainya.
 E.   Terapi yang Dapat Dilakukan oleh Wanita Menopause
v  Olahraga teratur dan hindari stres :
     Untuk mencegah gejala lebih awal dan meningkatkan kekuatan tulang dengan jalan kaki,  jogging, medetasi dan yoga.
v  Konsumsi makanan kaya kalsium :
     Untuk mengurangi pengeroposan dan patah tulang dengan asupan susu, keju, kacang-kacangaan, serta roti.
v  Terapi Sulih Hormone (TSH) :
     Tujuan dasar terapi ini untuk menggantikan estrogen yang hilang agar jangka panjang dan pendek dapat teratasi.
v  Makan buah-buahan dan sayuran :
     Pepaya, kedelai, bengkoang dan terong yang banyak mengandung zat antioksidan pencegah penuaan dan serangan radikal bebas.
Mengandung vitamin B1, B6, B12, asam Folat, serta vitamin E dan A. Ada juga selenium pada golongan mineral, isofalvon, dan karetonoid.
v  Kurangi asupan kafein :
Untuk mempercepat penyerapan kalsium dengan menghindari kopi, teh, minuman soda, dan alkohol.
v  Jauhi rokok :
Menyebabkan terjadinya menopause lebih awal dan rentan osteoporosis.
F. Pesan-pesan Gizi Bagi Usia Menopause
1. Makanlah Aneka Ragam Makanan
Hidangan yang beraneka ragam adalah sususnan makanan sehari-hari yang minimal terdiri dari 4 jenis bahan makanan yaitu bahan makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah.
Agar diperoleh tingkat kesehatan yang optimal, Usia Lanjut dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan beraneka ragam. Makin beragam hidangan yang dikonsumsi, makin baik mutu gizinya.
Pada usia menopause kebutuhan zat gizi kurang diperlukan untuk pertumbuhan fisik, tetapi lebih banyak untuk mengganti jaringan tubuh yang rusak dan mempertahankan derajat kesehatan. Oleh karena itu untuk usia menopause diperlukan vitamin, mineral dan serat dalam jumlah yang cukup guna pemeliharaan dan mendukung kelancaran proses dalam tubuh agar tetap berjalan secara normal.
Sayuran, buah-buahan dan padi-padian harus ada dalam makanan sehari-hari. Usia menopause sangat dianjurkan mengkonsumsi bahan makanan yang tinggi zat kapur dan zat besi seperti yang terdapat dalam ikan, daging, susu rendah lemak, kacang-kacangan dan sayuran berwarna. Konsumsi bahan makanan yang mengandung zat kapur dan zat besi dalam jumlah yang cukup dapat mencegah pengeroposan tulang dan anemia gizi besi.
Untuk menghindari kesulitan buang air besar usia menopause dianjurkan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran yang berserat. Dalam penyusunan menu sehari-hari dengan gizi seimbang, pilih jenis bahan dan diolah sesuai kondisi fisik dan kesehatan usia menopause, misalnya dengan makanan yang lebih lunak.
2. Makanlah Makanan Untuk Memenuhi Kecukupan Energi
Karbohidrat diperlukan guna memenuhi kebutuhan energi. Untuk di usia menopause, karbohidrat biasanya diperoleh dari makanan pokok seperti beras, jagung, sagu, ubi jalar, ubi kayu dan umbi-umbian lainnya.
Sumber energi selain dari karbohidrat, juga berasal dari lemak dan protein. Untuk mengetahui apakah usia menopause telah tercukupi kebutuhan energinya dapat dilihat dari berat badannya.
Konsumsi energi yang terlalu banyak akan menyebabkan usia lanjut menjadi gemuk, sebaliknya konsumsi energi yang kurang akan menyebabkan usia lanjut menjadi kurus.
Cara mengetahui berat badan yang normal bagi usia lanjut dapat digunakan penghitungan indeks massa tubuh (IMT), yang pada prinsipnya adalah melihat kesesuaian antara tinggi dan berat badan usia lanjut.
3. Batasi Konsumsi Lemak Dan Minyak
Dalam kehidupan sehari-hari lemak banyak terdapat dalam bahan makanan yang bersumber dari hewani misalnya daging berlemak, sedangkan minyak banyak digunakan untuk menggoreng. Makanan berlemak terutama yang berasal dari hewani dan minyak kurang baik bagi usia lanjut.
Bagi usia menopause, mengkonsumsi bahan makanan berlemak akan menambah resiko terjadinya berbagai penyakit degeneratif misalnya tekanan darah tinggi, jantung, ginjal dan sebagainya. Sekalipun demikian bukan berarti usia menopause tidak boleh mengkonsumsi bahan makanan berlemak. Dianjurkan usia menopause mengkonsumsi lemak dari bahan makanan nabati. Misalnya kacang-kacangan. Disamping itu menopause sebaiknya mengkonsumsi lemak tidak lebih dari seperempat kebutuhan energi. Jika hal tersebut diterjemahkan dalam minyak goreng maka usia menopause paling banyak mengkonsumsi 3 sendok makan minyak sehari. Apabila jumlah minyak ini dituangkan dalam hidangan sehari-hari, maka tiap kali makan usia menopause paling banyak makan 1 jenis makanan yang digoreng.
4. Makanlah Makanan Sumber Zat Gizi
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Zat besi secara alamiah diperoleh dari makan. Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat menimbulkan penyakit anemia gizi besi (AGB) atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah. Jika AGB ini tidak segera diatasi maka mengakibatkan menurunnya produktivitas usia lanjut.
Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan sayuran berwarna hijau tua. Guna memudahkan penyerapan zat besi dalam tubuh sebaiknya bahan makanan tersebut dikonsumsi bersama-sama dengan sumber vitamin C seperti buah. Manfaat lain dari mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A, karena makanan sumber zat besi juga merupakan sumber vitamin A.
Tanda-tanda AGB antara lain : pucat, lemah, lesu, pusing dan penglihatan sering berkunang-kunang.
5. Biasakan Makan Pagi
Makan pagi secara teratur dalam jumlah yang cukup dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan tubuh, dan meningkatkan produktivitas kerja.
Apabila usia lanjut tidak membiasakan makan pagi maka kadar gula darah akan mengalami penurunan, kurang tenaga, badan jadi lesu, keringat dingin, mengantuk, kurang konsentrasi, kesadaran menurun.
Jenis hidangan untuk makan pagi sebaiknya terdiri dari sumber zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur. Contoh menu makan pagi misalnya nasi dengan lauk pauk dan sayuran segar, bubur ayam, bubur kacang ijo, bubur manado, dan sebagainya.
Bagi seseorang yang tidak sempat makan pagi dirumah, agar tetap mengupayakan makan pagi di tempat lain yang memungkinkan.
6. Minumlah Air Bersih dan Aman Yang Cukup Jumlahnya
Air minum yang bersih dan aman adalah air yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan telah dididihkan serta disimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup.
Air sangat dibutuhkan sebagai media dalam proses metabolisme dalam tubuh. Apabila terjadi kekurangan air minum akan mengakibatkan kesadaran menurun (shock).
Minumlah air yang bersih dan aman sekurang-kurangnya dua liter atau setara dengan delapan gelas setiap hari, agar proses dalam tubuh dapat berlangsung dengan aman dan lancer.
7. Lakukan Kegiatan Fisik Dan Olahraga Secara Teratur
Untuk dapat mempertahankan kebugaran, usia menopause harus tetap berolahraga. Olahraga tersebut disesuaikan dengan kemampuan dan hendaknya dipilih jenis olahraga yang aman dan tidak menimbulkan resiko cedera, misalnya jalan biasa, jalan cepat, naik turun tangga, senam jantung dan bersepeda.

BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dengan mengetahui tentang prinsip gizi pada usia menopause maka akan diketahui tentang bagaimana mempersiapkan diri untuk melewati masa menopause tanpa rasa takut dan tetap tampil cantik dan sehat.
Pada saat tubuh menjadi tua, umumnya seseorang akan memilki/ mengalami keluhan atau gangguan. Oleh karena itu penting mengurangi/tidak mengkonsumsi bahan-bahan yang tidak baik bagi penyakit atau tubuh di masa tua sehingga tidak memicu penyakit atau menurunkan kondisi kesehatannya.
Menopause merupakan masa dimana berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 45-50 tahun atau masa berhentinya haid sama sekali. Pada usia menopause ini akan terjadi perubahan-perubahan fisik dan juga psikologi sehingga perlu suatu persiapan untuk melewati masa menopause ini agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Karena pada masa ini, kebanyakan wanita akan merasa tertekan, dengan keberadaannya dan kadang juga sering tersinggung, merasa tidak berguna, serta banyak gejala-gejala lain yang membuatnya merasa tidak nyaman.
Makan makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan merupakan pendukung untuk hidup lebih berkualitas pada wanita menopause. Kebutuhan kalori dan zat-zat gizi pada wanita menopause yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan yang memperhatikan faktor-faktor  seperti berat badan, tinggi badan, usia dan aktifitas. Yang jumlah umumnya lebih rendah dibandingkan kebutuhan pada usia dewasa.
B.  Saran
            Perlu adanya dukungan psikologis untuk wanita yang mengalami menopause sehingga mereka memiliki kualitas hidup yang positif, karena menopause merupakan hal yang wajar. Selain itu, dianjurkan untuk memenuhi status gizi dan berolahraga agar wanita diusia menopause ini tetap sehat dan tidak mudah terserang penyakit.


DAFTAR PUSTAKA


Sulistyoningsih,Hariyani.2011.Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu
Drs. H. Syaifuddin, A.Mk,. 2006. Anatomi Fisiologi. EGC, Jakarta.
Sunita Al Matsier, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.









1 komentar: